PEMBAHASAN HADITS ARBA’IN AN NAWAWIYAH
Oleh Drs. St. Mukhlis Denros
TINGGALKAN
KERAGU-RAGUAN
عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ الْحَسَنُ بْنُ عَلِي بْنِ أبِي طَالِبٍ سِبْطِ
رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَيْحَانَتِهِ رَضِيَ الله
عَنْهُمَا قَالَ : حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؛
دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ .
[رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح]
Terjemah hadits:
Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi
Thalib, cucu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan kesayangannya dia
berkata : Saya menghafal dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam
(sabdanya): Tinggalkanlah apa yang
meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu.(Riwayat Turmuzi dan dia
berkata: Haditsnya hasan shoheh)
Pelajaran:
1.
Meninggalkan syubhat dan mengambil yang halal akan melahirkan sikap wara’.
2.
Keluar dari ikhtilaf ulama lebih utama karena hal tersebut lebih terhindar dari
perbuatan syubhat, khususnya jika diantara pendapat mereka tidak ada yang dapat
dikuatkan.
3.
Jika keraguan bertentangan dengan keyakinan maka keyakinan yang diambil.
4.
Sebuah perkara harus jelas berdasarkan keyakinan dan ketenangan. Tidak ada
harganya keraguan dan kebimbangan.
5.
Berhati-hati dari sikap meremehkan terhadap urusan agama dan masalah bid’ah.
6.
Siapa yang membiasakan perkara syubhat maka dia akan berani melakukan perbuatan
yang haram.
Pembahasan;
Kita diperintahkan oleh
Rasulullah untuk meninggalkan keragu-raguan terhadap sesuatu, tanamkan
keyakinan terhadap sesuatu itu sesuai dengan ilmu yang kita miliki, itulah
makanya islam mengajarkan kepada ummatnya sejak awal dengan perintah untuk
mengkaji dan meneliti sesuatu seperti surat Al Alaq 96; 1-5 mengajak kita untuk
membaca dan belajar tentang Pencipta. “bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu
yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran
kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”.
Bahkan
untuk sebuah keyakinan terhadap Allah, kita juga dituntut untuk mencari
kebenaran dahulu dengan pengkajian, pengetahuan dan penelitian, firman Allah
dalam surat Muhammad 47;19 “Maka
ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah
dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki
dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu
tinggal”.
Sampai Allah memberikan penghargaan
kepada semua manusia yang ragu terhadap Al Qur’an agar membuat semisal surat
saja bila mampu untuk membuatnya. Dalam surat Al Baqarah 2;23-24 Allah
berfirman;” dan jika kamu (tetap) dalam
keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad),
buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah
penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka
jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat
membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan
batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.”
Kalimat “yang meragukan kamu” maksudnya
tinggalkanlah sesuatu yang menjadikan kamu ragu-ragu dan bergantilah kepada hal
yang tidak meragukan. Hadits ini kembali kepada pengertian Hadits keenam, yaitu
sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: “Sesungguhnya yang halal itu jelas
dan yang haram itu jelas, dan di antara keduanya banyak perkara syubhat”.
Pada hadits lain disebutkan bahwa Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Seseorang tidak akan mencapai derajat
taqwa sebelum ia meninggalkan hal-hal yang tidak berguna karena khawatir
berbuat sia-sia”. Tingkatan sifat semacam ini lebih tinggi dari sifat
meninggalkan yang meragukan.
Sejak kecil kita sudah yakin bahwa agama
yang baik lagi benar adalah islam yaitu suatu keyakinan yang ditanamkan oleh
nenek moyang kita yang dilanjutkan oleh bapak ibu kita, dari beliaulah kita memperoleh semua itu bahkan
sebagian masyarakat islam walaupun
mereka tidak sempurna dengan pengamalan islamnya tidak mau disebut
fasiq, munafiq maupun kafir, padahal sepak terjang dalam kehidupan sehari-hari
tidak beda dengan kelompok ini.
Satu keyakinan yang masih tertanam dalam jiwa seorang muslim,
seawam-awamnya mereka terhadap islam adalah asfek keyakinan yang yaitu;
Pertama,
bahwa
islam adalah agama yang diwahyukan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad dengan perantara Jibril tanpa bisa meeka
dipengaruhi walaupun mereka tidak mampu menunjukkan dalil-dalil baik naqli
maupun aqli, inilah keyakinan yang masih tertanam dalam jiwa setiap muslim,
sebagaimana Allah berfirman dalam surat Asy Syura 42;13 “Dia Telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang Telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang Telah kami wahyukan kepadamu dan apa
yang Telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah
agama[1340] dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. amat berat bagi
orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik
kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
(agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)”.
Kedua, islam
adalah agama yang haq yaitu agama yang benar, bebas dari polusi dan
campurtangan manusia didalamnya, sedangkan agama wahyu sebelum sepertinya
seperti Yahudi dan Nasrani tidak dapat dipertanggungjawabkan, apalagi agama
buatan manusia yang diawali oleh tradisi dan pengkultusan seseorang. “Dia-lah
yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dia
memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci”[Ash
Shaf 61;9]
Ketiga, islam
merupakan agama yang lurus, mengajak ummatnya untuk mengikuti jalan
yang lurus tersebut tanpa terpengaruh oleh segala propaganda dari isme-isme
lain yang menyesatkan manusia; ”kamu
tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) Nama-nama yang kamu
dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun
tentang Nama-nama itu. keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah
memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui." [Yusuf 12;40]
Keempat, islam
adalah agama yang bersih dari segala bentuk kotoran yang dapat mencemari sebuah agama wahyu, dia dari
Allah, dia pulalah yang memeliharanya [Az Zumar 39;3]. “Ingatlah,
hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). dan orang-orang yang
mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka
melainkan supaya mereka mendekatkan Kami kepada Allah dengan sedekat-
dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa
yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang
yang pendusta dan sangat ingkar”
Kelima,
Agama islam ini bersih dari syirik yaitu watak menserikatkan Allah dengan berbagai hal, baik dengan bentuk
isme-isme buatan manusia maupun segala sesuatu yang diberhalakan, syirik adalah
noda dan dosa yang besar sekali, pelakunya layak berada dalam neraka sebagai
balasannya [Ar Ra’du 13;36] “Orang-orang yang telah Kami berikan kitab
kepada mereka[775] bergembira dengan kitab yang diturunkan kepadamu, dan di
antara golongan-golongan (Yahudi dan Nasrani) yang bersekutu, ada yang
mengingkari sebahagiannya. Katakanlah "Sesungguhnya aku hanya diperintah
untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan Dia. hanya
kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali".
Keenam,
Islam juga bersih dari kesalahan dan kekurangan karena yang
punya adalah Allah Yang Maha Sempurna, apalagi
syariat ini telah diawali sejak manusia hadir di dunia ini melalui wahyu
yang disampaikan oleh Nabi Adam hingga nabi-nabi lainnya dan terakhir adalah
nabi Muhammad. Bila ajaran islam ini
manusia yang membuat maka dapatlah disangsikan kebenarannya, ini Tuhan Allah
Yang Maha Sempurna dan mustahil Allah memiliki
sifat-sifat itu[An Nisa’ 4;82]. “
Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau kiranya Al Quran itu
bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di
dalamnya”
Ketujuh, Islam bersih dari campur tangan
manusia dan hawa nafsu, semua hasil wahyu dari Allah, tak satupun
manusia menyamai apa yang telah diturunkan Allah dan tak satupun manusia dapat
mencampurkannya dengan ajaran-ajaran lainnya, hal ini mudah sekali disaring dan
dipilahkan, walaupun sudah banyak rekayasa manusia untuk merusak dienul islam
ini tapi Alhamdulillah selamat dari semua itu karena memang Alah telah
menjanjikan bahwa islam dengan segala ajarannya akan dijaga, dipelihara dari
segala campur tangan manusia dan
ronrongan hawa nafsu.
Kedelapan, islam
merupakan satu-satunya dien Allah yang otomatis menolak segala bentuk
dien yang datang setelah atau se belumnya,”Sesungguhnya agama yang diridhai
Allah adalah islam”[Ali Imran 3;19] “ Sesungguhnya
agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang
yang telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada
mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”
Allah memberikan ultimatum secara terbuka di dunia ini
kepada manusia yang tidak mengakui islam, maka semua penyembahan mereka,
pengabdian mereka terhadap agama itu sia-sia dan bahkan mendapat kerugian yang
sebesar-besarnya, Allah menjelaskan dalam firman-Nya “Barangsiapa mencari agama selain agama islam, Maka sekali-kali
tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang
yang rugi.”[Ali Imran 3;85]
Itulah keyakinan azasi seorang muslim terhadap islam
sebagai agama baginya walaupun banyak asfek islam yang belum mampu dia
laksanakan, tapi tentang keyakinan ini
tidak dapat diragukan lagi, seawam-awamnya mereka terhadap islam tidak
mungkin mengingkari asfek ini. Mengingkari salah satu dari lima hal tersebut
apalagi semuanya jelas telah keluar dari iman tauhid yang diajarkan oleh nenek
moyang dan orangtua kita.
Tinggal kini bagaimana kita merealisasikan asfek keyakinan
tersebut dalam seluruh asfek kehidupan
baik dalam pribadi, keluarga, masyarakat bahkan bernegara sehingga islam
sebagai rahmat bagi alam tersebut dapat kita rasakan dan dinikmati pula oleh
orang lain [Mdr, 2009]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar