PEMBAHASAN HADITS ARBA’IN AN NAWAWIYAH
Oleh Drs. St. Mukhlis Denros
TIDAK
BOLEH BERBUAT KERUSAKAN
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ سعْدُ بْنِ سِنَانِ الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلَّمَ قَالَ : لاَ ضَرَرَ وَلاَ
ضِرَارَ
[حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه وَالدَّارُقُطْنِي
وَغَيْرُهُمَا مُسْنَداً، وَرَوَاهُ مَالِك فِي الْمُوَطَّأ مُرْسَلاً عَنْ عَمْرو
بْنِ يَحْيَى عَنْ أَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَأَسْقَطَ أَبَا سَعِيْدٍ وَلَهُ طُرُقٌ يُقَوِّي بَعْضُهَا بَعْضاً]
Terjemah hadits / ترجمة
الحديث :
Dari Abu Sa’id, Sa’ad bin Sinan Al Khudri
radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Tidak boleh melakukan perbuatan (mudharat) yang mencelakakan diri sendiri dan
orang lain“
(Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan
Daruqutni serta selainnya dengan sanad yang bersambung, juga diriwayatkan oleh
Imam Malik dalam Muwattho’ secara mursal dari Amr bin Yahya dari bapaknya dari
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, dia tidak menyebutkan Abu Sa’id. Akan
tetapi dia memiliki jalan-jalan yang menguatkan sebagiannya atas sebagian yang
lain).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث:
1.
Larangan melakukan sesuatau yang berbahaya.
2.
termasuk sesuatu yang diharamkan adalah sesuatu yang berbahaya seperti rokok,
mengendarai kendaraan dengan ceroboh.
Pembahasan:
Allah telah menjadikan bumi ini indah,
tertata rapi sesuai dengan ukurannya sehingga keindahan dan kenikmatan dunia
membuat manusia terlena. Namun selama perjalanan hidup manusia sebanyak itu
pula kerusakan dan kehancuran yang mereka pamerkan sehingga wajar dikala
Allah akan menciptakan Adam di muka
bumi, para malaikat tidak menghendaki keberadaan makhluk baru itu karena
makhluk ini sejak dahulu sebelum Adam hidupnya selalu membuat kerusakan dan
menumpahkan darah.
Malaikat menghendaki agar khalifah yang
akan diciptakan itu seperti mereka yang taat dan patuh serta selalu bertasbih
kepada Allah, tapi Allah lebih mengetahui makhluk yang akan direncanakan hadir
ini; " Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." !" [Al Baqarah 2;30]
Khalifah
yang dimaksud Allah rupanya memiliki kelebihan yang luar biasa dibandingkan
malaikat, dia adalah makhluk yang diberi ilmu sehingga mampu mengelola dunia
ini dengan baik;"Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama
(benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang
benar orang-orang yang benar!" [Al Baqarah 2;31]
Dari
ayat diatas tergambar bahwa, kehadiran manusia di dunia ini mungkin membuat
kerusakan dengan alasannya sendiri yang tidak terbaca oleh malaikat, demikian
pula mereka akan menumpahkan darah tapi dengan aturan yang memang dibolehkan
untuk itu, selain itu adalah penyimpangan, yang akibatnya akan dirasakan oleh
manusia itu sendiri sebagaimana firman Allah dalam surat Ar Ruum 30;41"Telah
nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan
manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)" [Ar Ruum 30;41]
Secara
tersurat dinyatakan bahwa; kerusakan yang terjadi di darat dan di laut akibat
ulah usaha manusia, atas kerusakan itu sunnatullahnya akan terjadi berbagai
bencana, bencana itu dalam rangka untuk menyadarkan manusia, agar kembali ke
jalan benar dan bertaubat.
Ada
beberapa bentuk kerusakan telah, sedang dan akan terjadi di dunia ini
diantaranya;
1.Kerusakan
Aqidah
Sejak diciptakan hingga hadirnya
Nabi Adam di dunia ini, Allah telah memberikan bekal ilmu dan iman kepadanya,
yaitu iman yang hanya menjadikan Allah sebagai Ilah dan tidak boleh
menserikatkannya, iman yang bersih dari noda
syirik dan fasiq akan merusakan pahala manusia karena segala sesuatu amal dan
akhlak manusia didasari oleh aqidah yang baik.
Kalau aqidah telah dinodai maka amal
ibadah seseorang tidak bermakna sama sekali bagi manusia, itulah sebabnya
Lukman Al Hakim meletakkan pendirikan awal bagi anaknya adalah penanaman aqidah
sebagaimana yang diterangkan oleh firman Allah;"Dan (Ingatlah) ketika
Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".[ Lukman
31;31].
Bentuk
kerusakan aqidah itu diantaranya melakukan perbuatan yang mengandung syirik
umpamanya perdukunan dan hal-hal mistis lainnya.
2.Kerusakan
Ibadah
Ibadah akan rusak apabila tidak
memiliki tiga sandaran yaitu Niat yang salah, beribadah niatnya tidak ikhlas,
bukan karena dimotivasi oleh Allah tapi oleh yang lain. Cara ibadah yang
dilakukan juga harus sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah bukan
yang berasal dari adat yang tidak sesuai dengan syariat sehingga dinyatakan
oleh beliau bahwa segala cara ibadah yang bukan berasal dari Rasul disebut
dengan bid'ah, bid'ah itu sesat dan segala yang sesat itu masuk neraka. Tujuan
ibadah juga harus karena mencari ridha
Allah bukan karena mengharapkan ridha orang lain. Allah berfirman; "Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus". [Al
Bayyinah 98;5]
3.Kerusakan
Hukum
Hukum yang tidak memakai syariat
islam berarti hukum jahiliyyah yang tidak sesuai dengan asfek keadilan.
Kerusakan hukum sering terjadi dikarenakan para hakim mempermainkan hukum,
keadilan hanya untuk orang-orang besar sementara rakyat kecil seolah-olah tidak
berhak menerima keadilan, suatu ketika Nabi melihat wanita Yahudi yang sedang
dirajam, kemudian beliau bertanya,"Kenapa begitu?", mereka menjawab,"Wanita
itu telah berzina, hukuman yang tepat baginya adalah rajam".
Dikesempatan
lain terdengar pula kabar ada wanita Yahudi berzina tapi tidak dirajam,
Rasulullah bertanya kepada mereka,"Kenapa yang kemaren kalian tegakkan
hukum, dan sekarang kalian biarkan saja", maka dijawablah oleh
Yahudi,"Yang kemaren dirajam itu adalah wanita dari golongan rendahan,
sedangkan yang ini orang terpandang", mendengar itu Nabi Muhammad
mengatakan,"Celakalah kalian yang menegakkan hukum kepada orang-orang
rendahan tapi tidak kalian tegakkan hukum kepada orang-orang terpandang".
Allah berfirman;“ dan hanya
kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia
memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah
mereka kerjakan dan memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan
pahala yang lebih baik (syurga).”[An Najm 53;31].
4.Kerusakan
Akhlak
Kerusakan akhlak nampak dikala
tidak ada lagi akhlak yang mulia kepada orangtua, guru dan tetangga sehingga
hidup berdasarkan gaya yang berdasarkan
dari orang lain yang cendrung kebarat-baratan, sehingga ukuran baik dan buruk
bukan lagi akhlakul karimah tapi apa saja yang datang dari barat.
Padahal
Barat bukanlah memakai akhlak, yang mereka gunakan adalah moral dan etika yang
tidak sama dengan akhlak. Moral berasal dari
bahasa Latin, yang aratinya ”adat
kebiasaan seseorang dalam hidupnya”. Istilah ini serasi dengan Etika, yang berasal dari bahaya
Yunani. Moral adalah kesanggupan orang untuk memilih perbuatan baik dari
perbuatan yang buruk. Baik dan buruk ini menurut pandangan manusia, yang
dirumuskan oleh manusia berdasarkan kesepakatan.
Moral tidak menghunjam dalam dada pengikutnya, sebab
sifatnya sementara dan lokal, hanya berlaku dalam satu wilayah tertentu, maka
sifatnyapun relatif menurut situasi, kondisi dan tempat saja. Dalam pandangan
moral, yang lebih diutamakan adalah toleransi antara sesama manusia dan saling
tenggang rasa. Seseorang bisa melepaskan moralnya untuk menghargai moral orang
lain dalam pergaulan, takut orang lain tersinggung atas moralnya, sebab ada
pertentangan antara moralnya dengan moral orang lain.
Akhlaq adalah sejumlah kumpulan prilaku berdasarkan
teladan Rasulullah Saw dimasa hidupnya, didalam kehidupan sehari-hari yang
dituntun oleh Risalah Nubuwah [Kenabian] dalam Al Ahzab 33;21 Allah berfirman," Sesungguhnya Telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah".
Artinya segala prilaku atau
akhlak yang tidak mencontoh kehidupan Rasulullah maka telah merusak akhlak yang
mulia. Kita boleh mencontoh akhlak siapapun kalau yang kita contoh itu mereka
juga mencontoh akhlak Rasulullah Dalam sebuah haditspun Rasulullah menyabdakan, ”Aku diutus kemuka bumi ini tiada lain untuk
menyempurnakan akhlak manusia”.
5.Kerusakan Manusia
Kepribadian manusia akan rusak kalau terjadi kehidupan
yang tidak serasi dalam masyarakat karena menjauhkan diri dari nilai-nilai
islam sehingga ukhuwah tidak terujud, bila ukhuwah tidak terujud
maka saling rusak akan terjadi dalam kehidupan kita. Agar ukhuwah
terjaga dengan baik maka masing-masing muslim tidak mengolok-olok sebagai
mana firman Allah memperingatkan; ''Hai orang-orang yang beriman, janganlah
sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang
ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan
merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan
janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang
mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah
orang-orang yang zalim''[Al Hujurat 49;11]
6.Kerusakan
Tanaman
Isi bumi ini akan indah kalau
ekosistemnya terjaga dengan baik, tanaman hidup dengan subur dengan hasil panen
selain memenuhi kebutuhan manusia juga mendatang kesehatan bagi yang
menikmatinya, kemodern selalu mempercepat segala sesuatu sehingga hasil panen
dapat dipetik dalam waktu hanya dua atau tiga bulan, buahpun berbentuk besar
dan menggiurkan padahal semua itu dapat mendatangkan kerusakan di alam karena
pupuk yang digunakan mengandung zat yang dapat membunuh zat hara dan merusak
kesehatan para petani.
Kerusakan lain yang terjadi adalah
penebangan hutan sembarangan sehingga membuat hutan gundul yang mengakibatkan
longsor dan banjir, ujungnya bencana dan malapetaka yang dirasakan manusia,
padahal Allah memperingatkan ummat ini;"Dan janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya
dengan rasa takut (Tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik"
[Al A'raf 7;56].
Demikian
banyaknya bentuk kerusakan yang terjadi di dunia ini yang akan menyengsarakan
kehidupan manusia padahal tugas manusia sebagai khalifah adalah membuat
kebaikan di dunia ini untuk kesejahteraan penduduknya hingga anak cucu, tapi
ketika nilai-nilai Ilahiyah sudah diabaikan maka pasti manusia berbuat
sekehendak hatinya maka tentu saja kerusakan terjadi yang akibatnya manusia
juga merasakannya sebagaimana sekelumit kejadian besar dibawah ini;"Sesungguhnya
bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua
buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan):
"Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah
kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan
yang Maha Pengampun". Tetapi mereka berpaling, Maka kami datangkan kepada
mereka banjir yang besar dan kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun
yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari
pohon Sidr, Demikianlah kami memberi balasan kepada mereka Karena kekafiran
mereka. dan kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan Hanya
kepada orang-orang yang sangat kafir" [Saba' 34:15-17]
Itulah
contoh kerusakan yang pernah terjadi adalah hancurnya negeri Saba' yang
digambarkan dalam Al Qur'an hanya berawal karena penduduknya lalai menjaga
bendungan yang mengairi sawah mereka sehingga sekian lama akhirnya bendungan
itu jebol yang menenggelamkan seluruh pertanian, wallahu a'lam [Cubadak Solok,
20032010]
tolong dong beri contoh masing-masing 5 contoh dari kerusakan
BalasHapus-kerusakan didarat
-kerusakan di laut
-kerusakan di udara
-kerusakan pada diri sendiri
-kerusakan pada orang lain
tolong dong beri contoh masing-masing 5 contoh dari kerusakan
BalasHapus-kerusakan didarat
-kerusakan di laut
-kerusakan di udara
-kerusakan pada diri sendiri
-kerusakan pada orang lain