PEMBAHASAN HADITS ARBA’IN AN NAWAWIYAH
Oleh Drs. St. Mukhlis Denros
IMAN, ISLAM, IHSAN
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ
جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ
إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ
الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ،
حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى
رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد
أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم :
اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا
رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ
رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً
قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ:
فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ
وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ
وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ
تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ .
قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا
بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ
تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ
رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ
مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ
وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ
دِيْنَكُمْ .
[رواه مسلم]
Arti hadits / ترجمة
الحديث :
Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata :
Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu
hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat
putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan
jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian
dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya
(Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “ Ya Muhammad,
beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada
Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan
Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi
haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia
yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “
Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir
dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia
berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku
tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada
Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia
melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat
(kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari
yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “,
beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau
melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba,
(kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu
berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “
Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih
mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian
(bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim)
Catatan :
Hadits ini merupakan hadits yang sangat dalam maknanya, karena
didalamnya terdapat pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan.
Hadits ini mengandung makna yang sangat agung karena berasal dari
dua makhluk Allah yang terpercaya, yaitu: Amiinussamaa’ (kepercayaan makhluk di
langit/Jibril) dan Amiinul Ardh (kepercayaan makhluk di bumi/ Rasulullah)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد
من الحديث :
Disunnahkan untuk memperhatikan kondisi pakaian, penampilan
dan kebersihan, khususnya jika menghadapi ulama, orang-orang mulia dan
penguasa.
Siapa yang menghadiri majlis ilmu dan menangkap bahwa orang–orang
yang hadir butuh untuk mengetahui suatu masalah dan tidak ada seorangpun yang
bertanya, maka wajib baginya bertanya tentang hal tersebut meskipun dia
mengetahuinya agar peserta yang hadir dapat mengambil manfaat darinya.
Jika seseorang yang ditanya tentang sesuatu maka tidak ada cela
baginya untuk berkata: “Saya tidak tahu“, dan hal tersebut tidak
mengurangi kedudukannya.
Kemungkinan malaikat tampil dalam wujud manusia.
Termasuk tanda hari kiamat adalah banyaknya pembangkangan terhadap
kedua orang tua. Sehingga anak-anak memperlakukan kedua orang tuanya
sebagaimana seorang tuan memperlakukan hambanya.
Tidak disukainya mendirikan bangunan yang tinggi dan
membaguskannya sepanjang tidak ada kebutuhan.
Didalamnya terdapat dalil bahwa perkara ghaib tidak ada yang
mengetahuinya selain Allah ta’ala.
Didalamnya terdapat keterangan tentang adab dan cara duduk dalam
majlis ilmu.
Pembahasan
1.Rasul sering
berdiskusi tentang agama dengan sahabat
Rasulullah kerapkali berdialoq,
berdiskusi dan menyampaikan taujih dan tausiyah kepada sahabatnya untuk menanamkan Al Wa’yu
artinya kesadaran diri untuk hidup bersama islam dengan segala suka dan dukanya
melalui pengkajian islam yang intensif, sebenarnya kenapa ummat islam berbuat
diluar ketentuan ajaran agamanya karena sebagian dari mereka tidak sadar
tentang perannya dalam hidup ini, kewajiban dan haknya sebagai muslim masih
belum mereka ketahui. Kesadaran ini perlu kita tumbuhkan karena memang banyak
muslim yang tidak sadar tentang kemuslimannya.
Untuk
melakukan semua itu memang bukan tugas ulama saja tapi tugas semua muslim
melalui da’wah yang intensif dikerjakan dengan rapi dan terprogram yang hanya
bisa dilakukan dengan da’wah fardiyah
[rekrutmen] bukan da’wah yang cendrung seremonial dan formal.
Rasul saja dalam sejarahnya mengajak ummat ini agar
menggencarkan da’wah secara pribadi tapi dalam bingkai jama’i [organisasi].
Allah menyiratkan dalam firman-Nya surat Ali Imran 3;104 ; ”Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada
kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang mungkar,
merekalah orang-orang yang beruntung”
2.Siapa yang
datang dengan pakaian putih-putih?
Yang sering datang kepada Rasul
untuk menyampaikan wahyu adalah malaikat Jibril, kerap datang dengan rupa
seorang lelaki dengan pakaian putih, kalau Jibril datang dengan bentuk aslinya
maka Rasulullah tidak mampu melihatnya sebab kakinya saja berada di bumi tapi
kepalanya menjulang ke langit dengan ribuan sayapnya.
Kedatangannya ketika itu lansung
menemui Rasulullah sambil duduk berdekatan sehingga lututnya beradu dengan
lutut Rasulullah, dia datang untuk mengajar sesuatu kepada Rasul dan para sahabatnya.
3.Kenapa orang
itu bertanya tentang hal yang sudah diketahuinya
Yang datang itu adalah malaikat
Jibril dan dia menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan iman dan islam, ketika
dijawab oleh Rasul dia mengatakan "benar ya Muhammad" artinya dia
sudah tahu jawaban dari apa yang ditanyakan itu, hal ini sebagai pelajaran
bahwa boleh kita bertanya hal-hal yang sudah diketahui agar jawabannya didengar
oleh orang lain yang belum tahu.
4.Apakah Iman
itu
Malaikat
bertanya tentang iman, maka dijawab oleh Rasulullah,"Iman ialah engkau
percaya dan meyakini Allah, Malaikat-Nya, hari akherat, para Rasul dan yakin
adanya hari berangkit' hal ini kita kenal dengan rukun iman.
Selain itu
iman itu harus mengikuti jejak risalah Nabi Muhammad, maksudnya adalah
mengikuti karakter Rasulullah dan orang-orang beriman sebagaimana yang tertera
dalam surat Al Fath 48;29 “Muhammad itu
adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat
mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda
mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka
dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil,”.
5.Apakah Islam itu
Ketika ditanya tentang makna Islam, maka Rasulullah
menjawabnya,"Islam ialah hendaknya kamu menyembah Allah, jangan menyekutukannya, mendirikan shalat,
mengeluarkan zakat dan puasa pada bulan Ramadhan, yang kita kenal
dengan rukun islam.
Keyakinan
seorang muslim terhadap dienul islam adalah bahwa islam merupakan satu-satunya
dien Allah yang otomatis menolak segala bentuk dien yang datang setelah atau
sebelumnya,; "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah
Islam. tiada berselisih orang-orang yang Telah diberi Al Kitab kecuali sesudah
datang pengetahuan kepada mereka, Karena kedengkian (yang ada) di antara
mereka. barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya".[Ali Imran 3;19]
Berarti semua bentuk isme dan dien lain selain islam
adalah bathil dan sia-sia, alangkah meruginya manusia bila salah memilih agama
apa yang layak untuk dijadikan sebagai pegangan hidup, tapi tidak sedikit pula
manusia yang mengetahui kebenaran islam namun enggan untuk mengakui
kebenarannya karena beberapa faktor. “Barangsiapa
mencari agama selain agama islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”[Ali
Imran 3;85]
6.Apakah Ihsan itu
Ihsan menurut Rasul adalah,"Hendaklah kamu
menyembah Allah, seolah-olah kamu melihat-Nya, jika kamu tidak melihat-Nya
pasti Dia melihatmu". Sehingga pengabdian kepada Allah akan
mantap tanpa diganggu oleh sikap riya', bahkan walaupun tidak dilihat manusia
maka Allah tetap melihatnya; "Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam" [Al An'am 6;162].
"Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu
menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang
perbuatanmu itu" [Al Baqarah 2;284]
7.Kapan Kiamat
Datang
Ketika ditanyakan tentang kapan
kiamat datang, maka Rasul menyatakan tidak tahu, karena memang berita kiamat
itu tidak ada yang tahu siapapun kecuali Allah semata, Allah berfirman; ”Makanya tidaklah
yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat yaitu kedatanganya kepada
mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka
apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah
datang?” [Muhammad 47;18]
Dari ayat di atas Allah menerangkan bahwa kiamat akan
datang dengan tiba-tiba tanpa diketahui oleh siapapun dan kapanpun datangnya,
dia merupakan rahasia Allah, tak seorang makhlukpun diberi tahu oleh Allah,
akan tetapi Allah memberikan tanda-tanda yang mengiringi kejadian yang luar
biasa.
Suatu ketika dalam
hadits diriwayatkan bahwa Jibril bertanya kepada Rasulullah Saw perihal tibanya
hari akhir. Pertanyaan itu dijawab
beliau bahwa yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya. Kemudian
Jibril berkata lagi, ”Beritahukanlah kepada saya tanda-tandanya”, Rasulullah
bersabda, ”Apabila hamba sahaya [budak] wanita melahirkan tuannya dan apabila
engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang lagi miskin, serta
para penggembala kambing hidup bermegah-megah dalam gedung yang besar-besar”.
8.Kenapa Iman
ditanya lebih dahulu?
Iman yang ditanyakan lebih dahulu
oleh malaikat sebelum menanyakan tentang islam, ihsan dan kiamat karena tiga
hal itu jawabannya terkait dengan keimanan seseorang, tanpa iman maka semua
tidak ada artinya.
Selama 13 tahun Rasulullah di Mekkah
dalam menyampaikan agama Islam untuk masyarakat Quraisy, beliau
memperioritaskan pembinaan aqidah dan iman sebelumnya sehingga berhala di
Ka'bah sebanyak 360 dibiarkan dahulu, bila dihancurkan berhala itu maka pasti
akan berdiri berhala-berhala yang lebih banyak lagi dan bentrokan fisik pasti
akan terjadi, tapi ketika islam telah jaya akhirnya mereka yang membangun
berhala itulah yang menghancurkan sembahannya itu.
Selama da'wah di Mekkah maka khamar,
judi dan riba masih dibolehkan karena hal itu menjadi budaya dalam kehidupan
masyarakat Quraisy, Masjid belum
dibangun, Jilbab belum diwajibkan. Setelah
iman tertanam dengan baik akhirnya mereka sendiri yang menghancurkan berhala,
meninggalkan khamar, judi dan riba, kaum wanitanya spontan memakai jilbab
ketika perintah itu sudah turun.
Seorang ahli hikmat yang terkenal sampai
namanya tercantum dalam Al Qur'an bernama Lukman Al Hakim. Sebelum menanamkan
ibadah dan akhlak kepada anaknya, pertama sekali Lukman menanamkan aqidah dan
iman yang bersih dari syirik; "Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata
kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar".[Lukman 31;13]
Pembersihan iman dari noda syirik sangat
penting dalam rangka menjaga kesucian tauhid, bila iman sudah bersih maka
ibadah dan akhlak yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari akan dijamin
kesuciannya. Landasan ibadah dan akhlak adalah iman yang bersih dari noda
syirik. Bahkan Allah akan mengampuni semua dosa dengan izinnya kecuali dosa
yang mencederai ketauhidan dengan kesyirikan.
Itulah pelajaran yang dapat diambil dari
peristiwa yang dialami oleh Rasulullah dan para sahabat tentang kedatangan tamu
yang disebut dengan malaikat Jibril dalam rangka menyampaikan wahyu secara
dialogis, wallahu a'lam. [Cubadak Solok, 01042010].
"Kenapa Iman ditanya lebih dahulu?
BalasHapusIman yang ditanyakan lebih dahulu oleh malaikat sebelum menanyakan tentang islam, ihsan dan kiamat karena tiga hal itu jawabannya terkait dengan keimanan seseorang, tanpa iman maka semua tidak ada artinya."
koreksi pak, yang ditanyakan Islam dulu baru iman dst