PEMBAHASAN HADITS ARBA’IN AN NAWAWIYAH
Oleh Drs. St. Mukhlis Denros
MENCINTAI
SAUDARANYA SEPERTI IA
MENCINTAI DIRI
SENDIRI
عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسْ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ،
خَادِمُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ
لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِه
[رواه البخاري ومسلم]
Terjemah hadits :
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu,
pembantu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dari Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai
saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. (Riwayat Bukhori dan
Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد
من الحديث :
1. Seorang
mu’min dengan mu’min yang lainnya bagaikan satu jiwa, jika dia mencintai
saudaranya maka seakan-akan dia mencintai dirinya sendiri.
2. Menjauhkan perbuatan
hasad (dengki) dan bahwa hal tersebut bertentangan dengan kesempurnaan iman.
3.
Iman dapat bertambah dan berkurang, bertambah dengan ketaatan dan berkurang
dengan kemaksiatan.
4.
Anjuran untuk menyatukan hati.
Pembahasan;
Ukhuwah
islamiyyah artinya persaudaraan sesama muslim, sebaiknya tidak hanya sebatas
hiasan bibir saja, tapi diujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak ayat yang
menganjurkan hal itu diantaranya surat Ali Imran 3;103 ''Dan berpeganglah
kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan
ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena
nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk'
Yang berukhuwah sebenarnya bukan hanya
muslim dan mukmin saja tapi ukhuwah itu memiliki level masing-masing yaitu; Ukhuwah
Basyariyah; yaitu Persaudaraan antar sesama manusia. Yaitu persaudaraan
lintas agama, suku dan ras. Persaudaraan
ini terjalin karena sama-sama makhluk Allah yang hidup di bumi ini yang
tentu saja terjadi interaksi dan transaksi selama, perbedaan agama, suku bangsa
tidak menjadi masalah sehingga hidup saling tolong menolong secara kemanusiaan
tidak jadi penghalang.
Ukhuwah
Wathaniyah; yaitu Persaudaraan antar bangsa, adalah persaudaraan karena
sebangsa dan se tanah air tanpa memandang agama, suku dan ras. Apapun hak dan
kewajiban yang ditetapkan di tanah air itu oleh para pemimpinnya semuanya sama,
tidak ada yang istimewa, sama semua derajatnya di hadapan bangsa itu.
Ukhuwah Islamiyah Persaudaraan
sesama muslim, adalah persaudaraan karena sama-sama beragama islam tanpa
memandang bangsa, golongan dan ras. Apapun bangsanya, darimanapun asalnya tidak menjadi persoalan asal
dia seorang muslim, maka terjalinlah persaudaraan.
Ukhuwah Imaniyah Persaudaraan
sesama iman, adalah persaudaraan yang terbangun karena sama-sama menjalankan
nilai-nilai iman sesama muslim yang terikat dengan kekuataan
komitmen dalam iman dan da'wah. Ukhuwah tidak akan terujud bila kualitas iman
antara satu dengan lainnya tidak selevel.
Dalam
Al Hujurat 49;10 dengan tegas menyebutkan bahwa persaudaraan mukmin itu sudah
dipastikan sehingga harus dijaga sebaik-baiknya; "Orang-orang beriman
itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan)
antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat".
Agar ukhuwah terjaga dengan baik maka
masing-masing muslim menghindari sikap yang dapat merusak ukhuwah, merajut
ukhuwah adalah wajib dan merusaknya adalah terlarang. firman Allah
memperingatkan kita; ''Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan
orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan
itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan
kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah
suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung
ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan
barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim''[Al
Hujurat 49;11].
Berangkat dari ayat diatas, agar kita
menjadi orang yang baik, bukan orang yang zhalim adalah dengan menghindari
saling mengolok-olok, tidak saling mencela, tidak memanggil dengan panggilan
yang mengejek atau julukan yang buruk, bila kita mampu menjaga sikap ini maka
selian terjaga ukhuwah islamiyyah maka hal ini juga menunjukkan akhlak yang
mulia. Ayat sekanjutnya yaitu ayat 12 dari surat Al Hujurat difirmankan Allah; "Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat
lagi Maha Penyayang.
Untuk mendapatkan kasih sayang Allah
melalui ukhuwah islamiyyah ialah dengan menjauhi purba sangka, tidak
mencari-cari kesalahan dan tidak menggunjingkan satu sama lainnya, kepribadian
ini adalah kepribadian yang dimiliki oleh
seorang muslim yang terpanggil untuk menjaga ukhuwah dikalangan kaum
muslimin sehingga tidak ada keinginan untuk
merendahkan saudaranya karena hal itu terlarang dan juga dapat
mencabik-cabik ukhuwah islamiyyah.
Haram seseorang merendahkan saudaranya. Yaitu dia
berkeyakinan bahwa saudaranya lebih rendah dari dirinya karena keturunannya,
daerahnya, pekerjaannya,dan sebab-sebab lain. Merendahkan saudaranya
bertentangan dengan kewajiban untuk memuliakannya. Karena bagaimanapun keadaan
seorang muslim ada pada dirinya keimanan, ketauhidan, dan lain-lain dari
ketaatan yang wajib untuk dimuliakan
Banyak
yang dapat mendukung agar ukhuwah islamiyah terujud dengan eratnya, salah
satunya adalah adanya kesatuan aqidah. Kesatuan aqidah adalah yang utama untuk bisa bersatunya ummat ini
karena memang orang yang aqidah dan imannya yang baik, bersih dan kuatlah yang
dapat berinteraksi dalam kehidupan ukhuwah islamiyyah, kita tidak dipaksa untuk
masuk ke dalam agama islam ini tapi dikala kita telah masuk ke dalam islam maka
wajib mengikuti segala aturan yang terdapat di dalamnya; "Tidak ada
paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan yang
benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada
Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada
buhul tali yang amat Kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi
Maha Mengetahui"[Al Baqarah 2;256]
Ukhuwah itu juga dalam rangka menjaga martabat muslim di dunia ini
sehingga dia punya harga diri di hadapan muslim lainnya, karena saudaranya
sama-sama menjaga martabat itu melalui sikap yang baik sebagaimana yang
diajarkan oleh Rasulullah Saw, Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah sholallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Janganlah kalian saling dengki, jangan saling menipu,
jangan saling membenci, jangan saling membelakangi, dan jangan kalian membeli
suatu barang yang (akan) dibeli orang. Jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah
yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, tidak
layak untuk saling menzhalimi, berbohong kepadanya dan acuh kepadanya. Taqwa
itu ada disini (beliau sambil menunjuk dadanya 3 kali). Cukuplah seseorang
dikatakan jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim. Haram bagi seorang muslim dari
muslim yang lainnya, darahnya, hartanya, dan harga dirinya” (HR. Muslim).
Karena banyaknya faedah, keutamaan dan
pahala dalam rangka menjaga ukhuwah islamiyyah maka bila ummat islam mengetahui
serta menyadari semua itu maka tidak akan terjadi saling hasad dan dengki,
sebaliknya kehidupan harmonis, akur, aman damai adalah sebuah keniscayaan,
tidak ada satupun kesuksesan yang bisa diraih oleh sebuah organisasi, jamaah,
bangsa dan negara dalam menjalankan roda kehidupan ini tanpa mengujudkan
ukhuwah islamiyyah yaitu persaudaraan sesama muslim, wallahu a'lam [Cubadak Solok, 21 Zulhijjah 1431.H/28 Nofember 2010.M].
Ijin share pak, bermanfaat sekali.. Assalamualaikum
BalasHapusIjin memanfaatkan untuk bahan ceramah. Jazakumullah
BalasHapusizin memanfaatkan ya pak,,, semoga menjadi amal ibadah
BalasHapus