Kamis, 21 November 2013

37. Pahala Kebaikan Berlipat Ganda



PEMBAHASAN HADITS ARBA’IN AN NAWAWIYAH
Oleh Drs. St. Mukhlis Denros

PAHALA KEBAIKAN BERLIPAT GANDA
عَنْ ابْنِ عَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلى الله عليه وسلم فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ : فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَةَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ  ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ، وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً "
[رواه البخاري ومسلم في صحيحهما بهذه الحروف]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam sebagaimana dia riwayatkan dari Rabbnya Yang Maha Suci dan Maha Tinggi : Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskan hal tersebut : Siapa yang ingin melaksanakan kebaikan kemudian dia tidak mengamalkannya, maka dicatat disisi-Nya sebagai satu kebaikan penuh. Dan jika dia berniat melakukannya dan kemudian melaksanakannya maka Allah akan mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat bahkan hingga kelipatan yang banyak. Dan jika dia berniat melaksanakan keburukan kemudian dia tidak melaksanakannya maka baginya satu kebaikan penuh, sedangkan jika dia berniat kemudian dia melaksanakannya Allah mencatatnya sebagai satu keburukan.(Riwayat Bukhori dan Muslim dalam kedua shahihnya dengan redaksi ini).
 Pelajaran.
1.     Kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya yang beriman sangat luas dan ampunannya menyeluruh sedang pemberian-Nya tidak terbatas.
2.     Sesungguhnya apa yang tidak kuasa oleh manusia, dia tidak diperhitungkan dan dipaksa menunaikannya.
3.     Allah tidak menghitung keinginan hati dan kehendak perbuatan manusia kecuali jika kemudian dibuktikan dengan amal perbuatan dan praktik.
4.     Seorang muslim hendaklah meniatkan perbuatan baik selalu dan membuktikannya, diharapkan dengan begitu akan ditulis pahalanya dan ganjarannya dan dirinya telah siap untuk melaksanakannya jika sebabnya telah tersedia.
5.     Semakin besar tingkat keikhlasan semakin berlipat-lipat pahala dan ganjaran.
Pembahasan;
Dari segi usia ummat Muhammad  adalah ummat yang berumur pendek bila dibandingkan dengan ummat nabi sebelumnya, tapi dari segi amal tidak kalah dengan ummat yang lalu seperti ibadah-ibadah berikut ini;

1.Nilai Shalat ditiga masjid
            Ada tiga tempat yang bersejarah pada  kehidupan beragama dalam islam, masing-masing tempat itu memiliki keistimewaannya yaitu Masjidil Haram di Mekkah Al Mukarramah, Masjid Nawabi di Madinah dan Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis, pada tempat ini nilai shalat didalamnya bagi yang melakukan memiliki pahala yang berbeda sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah;

            "Shalat di Masjidil Haram senilai dengan seratus ribu shalat, shalat dalam masjidku [Madinah] senilai dengan seribu, shalat dan shalat di Baitul Maqdis senilai limaratus shalat" [HR. Baihaqi].
  
2.Pahala Infaq
Islam tidak menginginkan harta kekayaan hanya beredar pada satu kaum atau golongan saja, akan tetapi islam memberikan jalan keluarnya yang layak diikuti bagi orang-orang yang telah meyakinkan kebenaran Risalah-Nya.

            Jalan keluar tersebut dapat disebut dengan zakat, infaq, wakaf ataupun sedekah, yaitu pemberian yang harus dikeluarkan kepada yang berhak menerimanya. Harta yang dimiliki seseorang bukanlah mutlak semuanya menjadi hak miliknya, dibalik itu terdapat harta anak yatim, harta fakir miskin, serta untuk keperluan kaum muslimin lainnya.Allah berfirman tentang menafkahkan harta di jalan yang benar dengan balasan berlipat ganda;”Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta mereka pada jalan Allah, adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. dan Allah melipatgandakan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah itu luas pemberian-Nya dan Dia amat Mengetahui”. [Al Baqarah 2;261]

            Ketika Rasulullah Saw mengeluarkan fatwa untuk mendermakan harta di jalan Allah, terdapat seorang sahabat yang sangat papa. Jangankan untuk sedekah, sedangkan untuk diri sendiri dia tidak punya. Sahabat itu berkata, ”Ya, Rasulullah, bolehlah Abu Bakar, Umar atau Usman bersenang hati untuk berderma di jalan Allah, tapi kami ini ya Rasul, orang yang sangat miskin, apa yang harus kami berikan ?”

            Kemudian Rasulullah memberikan kabar gembira bahwa sedekah bukan sebatas harta yang harus dimiliki, salah satu sabda beliau yang diriwayatkan oleh Ahmad, ”Setiap diri diwajibkan sedekah kepadanya tiap hari dikala terbitnya matahari, diantaranya;
-Jika ia mendamaikan diantara dua orang yang bermusuhan dengan adil, itulah sedekah.
-Bila ia menolong seseorang untuk menaiki binatang tunggangannya, berarti sedekah.
-Mengangkatkan barang-barang ke atas kendaraan itu juga sedekah.
-Menyingkirkan rintangan duri  di jalan adalah sedekah.
-Ucapan yang baik kepada keluarga dan orang lain adalah sedekah.
-Dan setiap langkah yang dilangkahkan seorang untuk mendirkan shalat adalah sedekah.
-Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.”

            Disamping hadits diatas, juga terdapat sabda Rasulullah Saw yang mengatakan,”Setiap tasbih, setiap tahmid, setiap takbir dan setiap tahlil adalah sedekah”.

3.Pahala Membaca Al Qur'an
Bukti kita mewariskan Al Qur'an dengan baik adalah membacanya dalam waktu dan kesempatan yang tidak dibatasi. Rasulullah menyatakan bahwa orang beriman yang suka membaca Al Qur’an ibarat buah “Turjah” atau limau, yang rasanya lezat dan bau aromanya harum, sedangkan orang beriman yang tidak mau membaca Al Qur’an ibarat buah tamar yaitu kurma, buahnya lezat tapi tidak berbau, Rasulullah bersabda,”Barangsiapa membaca satu huruf dari Al Kitab baginya  satu amal kebaikan, alif lam mim, itu tiga huruf, padahal setiap kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat”.
            Orang  muslim yang membaca Al Qur'an dengan lancar maka pahalanya mereka bersama malaikat penulis wahyu, yang membaca Al Qur'an dengan mengeja atau tidak lancar mereka dapat dua pahala yaitu pahala membaca dan pahala belajar.

"Dan apabila kamu membaca Al Quran niscaya kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup" [Al Isra' 17;45]

4.Pahala Menuntut Ilmu
Pentingnya ilmu dalam islam terletak dari awal wahyu yang diturunkan Allah yaitu surat Al 'Alaq yang mengajak manusia untuk membaca, mengkaji dan meneliti.

1.  Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2.  Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3.  Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4.  Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5.  Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.[Al[

Rasulullah bersabda:"Jadilah orang yang mengajar, atau orang yang belajar, atau orang yang mendengar, atau orang yang cinta kepada ilmu, janganlah jadi orang yang kelima, maka celaka kamu".

Rasulullah bersabda; "Barangsiapa yang mempelajari satu dari ilmu dengan maksud akan mengajarkan kepada  orang lain, maka diberikan kepadanya pahala tujuh puluh Nabi".

5.Pahala Ibadah Haji
            Rukun islam kelima yaitu menunaikan ibadah haji bagi yang mampu terutama yang terkait dengan fisik dan finansial, pelaksanaan ibadah ini memiliki keutamaan pahala yang akan diperolehnya selain ketenangan dan keamanan hati nurani sehingga bagi yang telah menunaikannya walaupun diwajibkan sekali seumur hidup tetap rindu untuk kedua kalinya menemui Allah di Makkah Al Mukarramah, apalagi pahala shalat di Masjidil Haram dengan masjid lain berbeda nilainya, bahkan ibadah haji dapat menghapus dosa yang telah lalu, Rasulullah bersabda;

            "Satu umrah hingga ke umrah berikutnya menjadi penghapus dosa yang terjadi antara keduanya dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali syurga" [HR. Ahmad]

6.Pahala Shalat
            Shalat yang dilakukan oleh seorang mukmin memiliki keutamaan pahala bagi yang mau dan mampu mencarinya, bila shalat dilakukan sendiri saja maka pahalanya hanya satu, bila dilaksanakan dengan berjamaah maka pahalanya duapuluh tujuh derajat, apalagi dilaksanakan di masjid maka pahalanya limapuluh pahala.
            Selain itu shalat sunnah yang dilakukan mukmin juga mengandung pahala yang besar seperti seorang mukmin yang menunaikan shalat fajar yaitu shalat sunnah rawatib sebelum shalat subuh maka pahalanya sama dengan dunia dan isinya, itu shalat sunnah saja apalagi shalat subuh yang dikerjakan di masjid tentu lebih besar dari itu pahalanya.

7.Derajat Bulan Ramadhan
Ramadhan disebut juga dengan bulan yang penuh berkah, bukan bulannya yang diberkahi tapi amal ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan mengandung kwalitas yang tinggi diantaranya;
a.Melakukan shalat sunnah di bulan Ramadhan akan dinilai sebagai shalat
    wajib, apalagi melaksanakan shalat wajib.
b.Memberi berbuka orang yang berpuasa sama pahalanya seperti orang yang
   berpuasa.
c.Membaca Al Qur’an di luar bulan Ramadhan, satu huruf akan bernilai
   sepuluh apalagi dilakukan di  bulan Ramadhan.
d.Berinfaq diluar bulan Ramadhan akan dinilai satu rupiah sama dengan tujuh
    ratus pahala, apalagi di dalam bulan Ramadhan.
e.Tidurnya orang yang berpuasa dinilai sebagai ibadah dan bau mulut orang
   yang berpuasa dihadapan Allah seperti minyak kasturi.
f.Pada bulan ini ada satu malam yang disebut dengan malam qadar, bila
   seseorang memperoleh malam ini nilai ibadahnya sama dengan 1000 bulan
   atau 83 tahun 4 bulan, Allah berfirman;

”Sesungguhnya Kami telah  menurunkan [Al Qur’an] pada malam keluhuran/kemuliaan. Dan tahukah     kamu apakah malam kemuliaan itu ? Malam kemuliaan itu adalah malam  yang lebih baik dari seribu bulan” [Al Qadr 97;1-3].

8.Nilai Puasa Syawal
            Puasa Ramadhan saja yang dilakukan banyak memperoleh keuntungan ukhrawi berupa pahala disisi Allah, apalagi dilanjutkan dengan melaksanakan puasa enam hari pada bulan Syawal, Rasulullah bersabda;"Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa Syawal enam hari, maka seolah-olah ia telah berpuasa sepanjang masa" [HR. Abu Ayub]

            Tidak ada orang yang mampu melaksanakan puasa sepanjang tahun tapi dengan puasa satu bulan enam hari saja bisa nilainya sepanjang tahun, demikian besar rahmat yang diberikan Allah kepada ummat Muhammad.

9.Nilai Memelihara Anak Yatim
            Bagi orang yang mengamalkan hasil Ramadhan, tentunya jiwa sosialnya semakin tinggi setelah ditempa selama satu bulan untuk merasakan bagaimana rasanya lapar dan haus, bagaimana rasanya tidak makan sekian jam, apalagi mereka yang tidak menyentuh nasi sekian hari. Sehingga layak dan pantas kalau mereka mengangkat martabat fakir miskin, yatim piatu minimal di hari raya itu sementara takbir berkumandang, bjukan sekedar dengan zakat fithrah 2,5 kg, merdekakan mereka pada hari itu dari rasa sedih dan duka, karena papa dan kesengsaraan dengan mencukupi kebutuhannya sebagaimana yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah Saw..

             Rasulullah pernah terlambat menunaikan shalat Idul Fithri karena berpapasan denan seorang bocah yang bermasalah, pakaiannya kumal, rambutnya kusut dan tidak terurus,”Kenapa kamu menangis sementara teman-temanmu sibuk dengan permainannya, pakaiannyapun bagus-bagus dan di tangannya da kue yang enak, dimana orangtuamu?”.

            Anak itu terkejut dengan datangnya seorang lelaki di hadapannya, dia tidak tahu kalau sedang berhadapan dengan Rasulullah,”Bagaimana saya tidak sedih, ayah saya sudah meninggal, ia syahid dalam peperangan mengikuti perintah jihad dari Rasulullah, sedangkan ibu saya sudah menikah lagi, mereka tidak memperhatikan saya...”, Keluhan lirih itu disambut oleh ajakan Rasulullah,”maukah engkau berayahkan Muhammad, beribukan Aisyah, bersaudarakan Fatimah dan bertemankan Hasan?”.

            Spontan anak itu menerima tawaran itu, Rasulullah mengantarkan anak itu pulang untuk dimandikan, diberi makan, diberi baju baru dan belanja layaknya seorang anak yang sedang merayakan Idul Fithri.

            Diantara gema takbir, Rasulullah telah mengangkat derajat seorang anak sebagai manusia yang mulia dengan penghormatan yang layak tanpa melecehkan keadaannya. Bahkan lebih dari itu Rasulullah menyatakan,
"Aku bersama orang yang memelihara anak yatim di dalam syurga".

10.Pahala Sabar
Selama ini orang mengartikan makna sabar dalam ruang yang sempit saja yaitu berkaitan dengan hal-hal yang tidak disukai, misalnya surutnya rezeki, musibah kecelakaan, ditimpa penyakit, ditinggal orang yang dicintai dan lain-lain, untuk mengantisipasi ujian itulah yang disebut kesabaran. Padahal sabar bisa juga berarti teguh, ulet dalam menjalankan suatu proses panjang menuju keberhasilan salah .

            Menurut Dr. Yusuf Al Qardhawi ada enam kesabaran yang diperlukan manusia yaitu sabar atas cobaan, sabar dari keinginan nafsu, sabar dalam taat kepada Allah, sabar dalam hubungan manusia, sabar atas maksiat dan sabar dalam berda’wah. Salah satu kesabaran yang dibutuhkan yaitu sabar dalam taat kepada Allah, sebagaimana yang dilukiskan dalam surat Thaha 20;132,;

”Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya”.

            Kesabaran dalam kategori  berupa taat kepada Allah ini sungguh berat karena menurut tabiat jiwa  manusia cendrung menghindari ubudiyah, seperti tidak shalat, tidak puasa, jauh dari ajaran agama malah sebaliknya menginginkan kecelakaan tanpa disadari. Allah berfirman dalam Hadits Qudsi;

            "Apabila telah Ku bebankan musibah kepada salah seorang hamba-Ku pada badannya, hartanya atau anaknya kemudian ia menerimanya dengan sabar yang sermpurna,Aku merasa enggan menegakkan timbangan baginya pada hari kiamat atau membukakan buku catatan amalannya baginya".

11.Pahala Jihad
Berjihad fisabilillah itu termasuk amal yang utama,disamping mengerjakan shalat tepat pada waktunya, dan berbakti kepada kedua orangtua, demikian inti sari hadits dibawah ini;
           
”Dari Abu Aburrahman Abdullah bin Mas’ud ra, berkata,”Saya bertanya kepada nabi Saw,”Amal apakah yang lebih disenangi Allah?” beliau menjawab,”Mengerjakan shalat tepat pada waktunya” kataku ”Kemudian apa lagi?” sabda nabi,”berbakti kepada kedua orangtua”, aku bertanya lagi,”Kemudian apa?” sabda nabi,”Berjihad di jalan Allah”[HR.Bukhari dan Muslim]

            Adapun hadits-hadits lain tentang berjihad dan keutamaannya antara lain adalah,”Berpagi-pagi di dalam berjuang di jalan Allah atau senja hari adalah lebih baik daripada mendapatkan keuntungan dunia dan seisinya”[HR.Bukhari dan Muslim] 

            Keuntungan dunia dengan segala isinya yang diraih manusia tidaklah seberapa dibandingkan balasan yang akan diterima bagi mujahid di akherat nanti, dunia hanya sementara, kesenangan yang dirasakanpun semua tiada abadi, bila kita mampu meraih segala kesenangan dan kenikmatan dunia, paling lama hanya enampuluh tahun demikian pula halnya kesengsaraan di dunia dirasakan hanya sebatas usia manusia. ’’Sesungguhnya Allah Telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh...” [At Taubah 9;111]

            ”Menjaga garis depan dalam berjihad di jalan Allah sehari semalam, adalah lebih baik daripada puasa dan bangun malam sebulan penuh, dan jika mati ketika itu, amal yang biasa dilakukan itu dilanjutkan dan diberi pahala dan rezeki serta aman dari fitnah kubur” [HR.Muslim].

12.Pahala Syuhada'
Dikatakan oleh ulama pejuang yang merujuk kepada pengalaman sahabat bahwa barangsiapa yang tidak punya cita-cita untuk mati syahid walaupun dia mati dalam peperangan maka matinya bukanlah syahid dan sebaliknya yang punya niat untuk mati syahid akan dinilai sebagai syuhada’ walaupun mati di tempat tidur [Ali Imran 3;157-158] “Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka kumpulkan. dan sungguh jika kamu meninggal atau gugur, tentulah kepada Allah saja kamu dikumpulkan.
           
            Karena besarnya pahala sebagai syuhada' inilah yang membuat para sahabat berlomba-lomba untuk pergi berjihad bahkan digambarkan oleh Rasulullah bahwa seorang syuhada' ruhnya dinantikan oleh empatpuluh bidadari menuju syurga, keutamaan lain digambarkan Allah;

"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki." [Ali Imran 3;169]

Demikian keutamaan ummat Muhammad yang dilebihkan oleh Allah dibandingkan dengan ummat para nabi sebelumnya walaupun hanya mampu menjalankan kehidupan ini paling lama enampuluh tahun di dunia ini, tapi kualitas pahala ibadahnya mampu menjangkau bahkan melebihi ummat lain, tapi semua itu harus dilaksanakan dengan niat ikhlas hanya semata-mata termotivasi karena Allah, mencontoh ibadah yang dilakukan sesuai dengan apa yang dikerjakan  Rasulullah tanpa melebihi dan menguranginya dari tujuan beribadah  hanya mencari ridha Allah, wallahu a'lam, [Cubadak Solok, 21042010]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar